Selalu Bersyukur
Maknai sebuah pekerjaan sebagai sebuah rezeki, begitu yang disampaikan Sri Muliati Abdullah, M.A.,Psi. Senior Assesor Bidang Psikologi ECC UGM. Lakukan dengan bentuk keseriusan dalam bekerja, juga bersungguh-sungguh. “Ingat di luar sana masih banyak yang butuh pekerjaan, mencari nafkah,” tandas wanita yang kerap disapa dengan Lia ini.
Tanamkan Komitmen
Beradaptasi mutlak dilakukan dalam lingkungan baru, tidak mungkin tidak. Lia berujar agar segera menyesuaikan dengan kondisi sosial di lingkungan kerja. Kasus yang umum terjadi pada “kutu loncat” adalah kegagalan dalam beradaptasi, kemudian menambahkan, jika sudah saling mengenal dan memahami maka relasi pun bisa terbangun dengan nyaman.
Lakukan Analisis Mendalam
“Jika memang lingkungan kantor tidak mampu memberikan aspek kenyamanan, bukan berarti kita bisa seenaknya hengkang begitu saja. Jangan terburu-buru untuk pindah kerja,” kata Lia, Menurutnya, pindah kerja belum tentu keputusan yang lebih baik. Perhitungkan faktor-faktor lain, serta efek positif-negatif yang mungkin ditimbulkan dari kepindahan kita.
Pertimbangkan Efek Berikut
Sebagai efek dari “kutu loncat” sudah pasti jenjang karir tidak meningkat. Selain itu dari sisi perusahaan pun akan memunculkan spekulasi negatif. Perusahaan akan mempertanyakan loyalitas serta komitmen kita. “Jelas merugikan perusahaan, dan kita sendiri akan mendapat cap negatif,” ungkapnya. Namun tidak menutup kemungkinan kita yang dirugikan oleh perusahaan. Jika kemudian perusahaan tidak memberikan hak seperti yang dijanjikan, kita sah-sah saja jika keluar dari perusahaan tersebut.
Nah, bagaimana? Pertimbangkan segala keputusan Anda dengan lebih matang ya! Dan ingatlah, masih banyak di luar sana yang belum mendapatkan pekerjaan. Semangat! [CN/OCH/VINI/DMS]^^
Of course, of course i’m grateful. How can i not be grateful? I have been afforded such a wonderful life _Katherine Heigl
Sumber : http://careernews.web.id/tips/view/2185-Tip-Agar-Tak-Dianggap-Kutu-Loncat